Tuesday, June 17, 2008

love life

cintaku merah
hidupku putih
bila aku memaksakan mereka bersatu
tak akan ada lagi merah dan putih
tak ada lagi cinta
tak ada lagi hidup
jadi biarlah
tetap seperti apa adanya
hidup tanpa cinta
dan
cinta tanpa hidup
*singapore 17.06.08*

Monday, June 16, 2008

Fiction : Gue, kamu dan dia


“Nis, menurutmu, gimana kalau cewek selingkuh?”
“Hah, kenapa Ndra? jangan bilang si Fita selingkuh” mata Fadly melotot lebar. Gue ketawa ngeliatnya.
“Hahahah… enggak lah, ga mungkin si Fita selingkuh. Dia kan cinta mati ama gue” kata gue sambil ketawa.
“Nah, itu gue percaya Ndra, masalahnya, lo cinta mati ga ama si Fita?”
“Cinta lah, tapi gak sampe mati” kata gue sambil melenggang keluar mobil.
“Gila lu” masih terdengar teriakan Fadly dari dalam mobil.
—–
Gue masuk apartmen gue dengan girang, gak tau kenapa tapi belakangan ini gue merasa bahagia. Biarpun cewek gue, Fita lagi holiday ke luar negeri bareng sodara-sodaranya. Sementara gue tertinggal disini karena ga sanggup beli tiket keliling Eropa. Pertama gue BT gara-gara Fita ngajakin gue, dengan iming-iming ” aku yang tanggung biayanya Ndra”. Pengen sih, cuma gengsi gue lebih gede. Biar gimanapun gue kan cowok.
Beberapa hari ditinggal Fita gue uring-uringan sendiri, sepi, ga ada yang merhatiin gue, ga ada yang nemenin. Cuma sms-sms Fita yang ingetin gue makan dan lain-lain. Tetep aja ga ada yang nemenin makan.
Tapi sekarang gue udah ga uring-uringan kok, sejak pertemuan gak sengaja gue sama Silva. Cewek manis didalam bis, eh.. cewek manis di dalam taxi. Secara pertemuan gue ama dia gak sengaja, tapi yang dia tuh cakep abis. Seksi, cantik, hot!!
Ceritanya gini, waktu itu gue lagi nunggu taxi. Begitu taxi dateng dan gue masuk, tiba-tiba ada seorang cewek yang rusuh banget, masuk dalam taxi dan buru-buru nyuruh jalan. Gue gak sempet komen apa-apa waktu itu, secara gue kaget, kaget gara-gara tu cewe tiba-tiba masuk, dan pas gue mau ngomel-ngomel baru gue sadar, ternyata si cewek cakep abis!! Gue sampe tersepona ga bisa ngomong.
Merasa diperhatiin, tu cewek balik mandangin gue lalu tersenyum. wow.. gue hampir melayang.
“Hai, gue Silva. Sorry ya gue masuk taxi lo tiba-tiba” duh , suaranya sesexy orangnya!! Gue gak tau kenapa ga bisa nyaut, gagu dan cengar-cengir bego.
“Eh lu kok diem aja?” dia melambai-lambaikan tangannya didepan muka gue.
“Eh..iya anu, gak papa kok” kata gue berusaha jawab. Silva masih tersenyum seksi.
“Nama lo siapa kalau boleh tau?”
“Gue Candra” kata gue mulai jaim. mengulurkan tangan, padahal berharap bisa menyentuh tangannya yang pasti mulus abis.
Akhirnya pembicaraanpun berlanjut, kita memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe di kawasan Kelapa Gading.
Gile, gue ngerasa bangga banget jalan bareng Silva. Bodynya itu bo! bikin beberapa cowok ngelirik. Body nya bener-bener kayak gitar spanyol, pada berisi. Beda banget ama Fita yang body-nya biasa-biasa aja. Lurus gak berlekuk.
Sejak hari itu gue sering pergi bareng Silva, semakin hari gue semakin tau tentang dia. Kerjaanya sebagai seorang sekretaris terasa berat karena harus membiayai adiknya yang masih kuliah. Gue ngerasa sedikit iba, karenanya gue rela deh anter-jemput dia naek taxi, karena gue sendiri belum sanggup beli mobil. Jalan-jalan dan makan gue bayarin juga biarpun lama-lama gue sempet mikir juga kalo pengeluaran gue jadi boros. Tapi buat Silva, apa sih yang enggak?
Dia tuh bener-bener beda, dia bisa ngertiin gue dengan keberadaan gue sekarang. Mungkin gara-gara kita senasib, harus bekerja di Jakarta dengan gaji yang ala kadarnya. Beda banget sama Fita yang emang dari keluarganya udah kaya. Dia mau kerja ato gak kerja juga sama aja. Mau beli barang, gak perlu nabung. Kemana-mana bawa mobil CRV baru. Biarpun Fita gak pernah ngeluh, bahkan dia selalu support gue dan gak pernah peduli dengan keluarganya yang kadang mandang sebelah mata ke gue. Tapi tetep aja, ada beberapa hal yang gue gak bisa nyambung sama dia.
Tapi hari ini semuanya bakal berlalu! Hari ini Fita datang dari Eropa. Hari ini punya rencana yang bakal ngerubah hidup gue.
” Fit, kapan bisa ketemu?” telpon gue. FIta baru saja sampai rumah.
“Besok aja ya Ndra, Fita capek banget. Oh ya banyak oleh-oleh buat kamu. Besok FIta kerumah kamu ya”
“Oh ya udah, sampai ketemu besok ya Fit, kamu istirahat dulu aja, ok”
Keesokan harinya Fita bener-bener ketempat gue dengan segudang oleh-oleh. Setelah peluk cium akhirnya gue bertekad buru-buru selesein masalah ini.
“Fit, gue mau ngomong sesuatu”
“Ngomong aja Ndra” kata Fita sambil beresin oleh-olehnya setelah dipamerin ke gue.
“Mengenai hubungan kita Fit” Fita langsung terdiam dan ngeliatin gue. Gue sempet grogi juga. Biarpun body lurus, tapi FIta juga cantik, keibuan dan sabar. Tapi tetep aja bumi dan langit ga bisa bersatu, mendingan gue nyari mahluk dari bumi juga, kaya Silva.
“Gue.. gue mau kita putus Fit” kulihat Fita terhenyak.
“Jangan bercanda Ndra”
“Gue serius Fit”
“Tapi.. kenapa Ndra? Fita ada salah apa sama kamu?”
“Gue.. kamu ga ada salah apa-apa Fit, cuma, gue ga bisa sama kamu. Kita tuh kayak bumi dan langit, segimanapun gue coba bikin tangga buat mencapai langit, gue tetep gak bakalan nyampe” Ah, dosa gue gede banget pake alesan ini buat putusin Fita.
“Tapi Ndra, Fita sendiri yang pingin turun ke bumi biar bisa sama kamu” kata FIta mulai menangis.
“Kamu bisa coba FIt, tapi kamu gak bakal tahan, dan bakal terus memandang ke langit minta bantuan. Udahlah Fit, keputusan gue udah bulet” Fita terus menangis sesenggukan.
“Ya sudahlah Ndra, Fita ga bisa bilang apa-apa. cuma sedih aja kenapa kamu ngomong kayak gitu. Emangnya selama ini Fita kurang apa? FIta nuntut apa dari kamu? Sudahlah” Fita berjalan keluar sambil terus menangis. Sekali kulihat dia berhenti ragu, berbalik, memandangku dengan wajah penuh airmata. Kutegarkan diriku mesti titik bening hampir jatuh juga dari sudut mataku. Akhirnya Fita berbalik lagi, berlari keluar.
Ahh.. lega sudah perasaanku sekar ang.
Keesokan harinya aku memulai rencana lainku, nembak Silva. Silva udah mau diajak janjian nanti malam. Tak perlu ragu karena gue yakin 100% Silva gak akan nolak gue.
Malam harinya gue nunggu Silva di sebuah cafe romantis di PIM.
15 menit.. 30 menit.. Silva tak kunjung datang. HP nya tak diangkat. Gue panik, takut ada apa-apa sama dia.
1 jam..
Gue gak tau lagi gimana perasaan gue, panik, kesel. Sampai akhirnya gue keluar dari cafe itu, berjalan gak tentu arah. Mataku melihat kesana-kemari tanpa fokus yang jelas. Sampai akhirnya di counter LV gue ngeliat dia. Ya! Silva dengan seorang cowok, nempel kayak perangko sambil milih-milih tas LV. Mata gue hampir copot ngeliatin mereka berdua. Tiba-tiba kulihat Silva meliat ke arah gue, dia tersenyum dan melambaikan tangan. Senyumnya sama seperti pertama kali kita bertemu. Lalu dia berbicara dengan cowok itu, cowok itu menganggkuk dan Silva menghampiriku.
“Hai Candra, sorry gue ga bisa dateng. Mau kabarin tapi HP gue ketinggalan” kata Silva santai.
“Oh. ya.. itu siapa?” gue gak tau mau ngomong apa.
“Cowok baru gue. Perfect Ndra, bisa biayain tujuh turunan gue” kata Silva tertawa renyah.
“Gue masuk dulu ya” Dia pun melenggang dengan seksinya. Menyisakan batu satu ton di hati gue.
Oh Tuhan… betapa dunia ini tidak adil, atau adilkah?
*singapore 14 june 08*

Thursday, June 12, 2008

LULUH

Yogyakarta, 12 Febuari 2005 21.30 pm

saat terindah saat bersamamu

"Sandra, kau masih ingat ketika pertama kali kita bertemu?" tanya Kris sambil memandang lekat mataku Aku hanya tersenyum.
"Kau begitu galak saat itu" Mata Kris terlihat tersenyum.
"Masa sih?"Tak urung aku membalas senyuman itu. Sungguh, aku ingin menyentuhmu Kris.
"Iya, apalagi kau sempat marah-marah, masa kamu tidak ingat?" Aku tak ingin mengingat masa itu. Kejadian memalukan yang menyebabkan aku marah-marah kepada Kris.

begitu lelapnya aku pun terbuai

"Besok aku pergi Kris"Aku menahan pedih dalam hati. Betapa aku tidak ingin meninggalkan tempat ini, meninggalkan Kris. Pertemuan yang begitu singkat serasa mimpi yang harus berakhir. Aku menahan tangisku didalam hati.
"Tak apa-apa Sandra, kita bisa bertemu lagi di Jakarta kan?"Kris menghapus tetes bening yang jatuh ketika aku mengerjapkan mataku.
"Kota ini membuatku jatuh cinta Kris" Dan juga kau Kris, waktu yang kita habiskan di kota kecil ini denganmu membuatku jatuh cinta padamu, membuatku tak ingin keluar dari sini. Andai kita bisa menghabiskan waktu kita berdua disini Kris, tentu semua sangat menyenangkan. Aku pasti bahagia sekali.
"Aku juga jatuh cinta pada kota ini" Kris memelukku erat dari belakang, mencium rambutku.
Apa kau jatuh cinta padaku juga Kris? Apa maksudmu memperlakukan ku begini? Aku tak sanggup bertanya, aku hanya ingin menikmati malam ini denganmu Kris.
"Apa kita bisa bertemu lagi Kris?" tanyaku berharap.

sebenarnya aku tlah berharap

"Tentu saja, aku akan datang ketempatmu" Kris menundukan kepalanya, menyentuh bibirku dengan bibirnya. lembut, perlahan..

kukan memiliki dirimu selamanya

Bandara Yogyakarta, 13 Febuari 08.35 am
"Aku harus pergi Kris.." Kris memelukku erat. kulihat juga setetes bening disudut matanya. ia memandangku seakan tak ingin melepaskanku pergi. Aku bertanya-tanya, apakah ini pertemuan kita yang terakhir? apakah janjimu untuk mengunjungiku akan kau tepati? apakah ada harapan untuk kita selalu bersama Kris? Satu hal yang aku ragukan, apakah kau mencintaiku Kris? dan berharap mempunyai masa depan denganku?

segenap hatiku luluh lantak
mengiringi dukaku
yang kehilangan dirimu

Pesawatku baru saja meninggalkan landasan, meninggalkan kota ini dan juga Kris. Mataku panas, wajahku panas menahan emosi. dan hatiku terasa lebih sakit lagi. ingin rasanya aku teriak, memanggil namamu agar kamu berada disisiku saat ini Kris.

sungguh ku tak mampu tuk meredam
kepedihan hatiku
untuk merelakan kepergianmu

Aku harap kita bisa bertemu lagi Kris, aku tak berani berharap banyak. tapi apa lagi yang bisa kuharapkan? aku meninggalkan hatiku padamu Kris..

Jakarta, 20 March 2005. 10.15 am
Aku tak sabar, aku berdandan hari ini, setelah sebulan lebih penantian, akhirnya kita bisa bertemu lagi Kris.
Sebulan ini perasaanku sangat tidak menentu. ingin menghilangkan dirimu dari ingatanku. pertemuan kita yang hanya sebentar, menikmati kota Yogyakarta bersama-sama turis di Yogyakarta.Perkenalan yang tidak disengaja karena kau menabrakku di jalanan di Malioboro. Saat itu aku memaki-maki kamu karena hatiku sedang kesal ditambah cuaca yang sangat panas. Tapi kamu mengucap maaf sambil tersenyum. senyummu yang tak pernah mampu hilang dari ingatanku bahkan sampai saat ini. Aku masih ingat harummu, masih ingat genggaman tanganmu saat kita bersama-sama pergi ke borobudur, masih ingat lekat bibirmu malam hari sebelum kita berpisah, dan pelukan perpisahanmu di bandara

ingin ku yakini cinta tak kan berakhir
namun takdir menuliskan kita harus berakhir

Jakarta, 21 March. 07.45 am
Tiba-tiba aku terbangun. Sinar matahari tampak memaksa masuk melalui celah tirai hotel. Kulihat tubuh Kris disebelahku, aku tersenyum menatapnya. Kucium lembut pipinya, ia masih terlelap. Aku menarik selimut menutup tubuhnya. aku segera beranjak dari kasur, ingin cepat membasuh diriku yang terasa lengket. Aku membiarkan air hangat mengalir lembut dari atasku. aku tersenyum mengingat sentuhannya, pelukannya, ciumannya. Aku merasa sudah menemukan seseorang yang akan bersamaku selamanya.

Jakarta, 22 March 2005. 23.15pm di loby hotel

segenap hatiku luluh lantak
mengiringi dukaku
yang kehilangan dirimu

Aku hanya ingin terdiam, aku tak ingin terisak seperti ini. dan mengapa kau juga menangis Kris?? Mengapa??
"Maafkan aku Sandra"Kris terisak juga. dapat kulihat tetes bening disudut matanya, tapi sekarang apa artinya semuanya?
"Sandra, maafkan aku"Aku sudah tak bisa menjawab Kris, aku sudah tak sanggup bicara, bahkan untuk bertanya alasannya pun aku tak bisa.
"Mengapa baru sekarang kau katakan padaku?" aku memaksakan diri bertanya disela sela isak tangis yang tak dapat kubendung lagi, bahuku bergerak naik turun.
"Aku baru memikirkannya tadi malam San, kau tau, ini juga berat bagiku. Aku sayang padamu San"
"Lantas, mengapa kau tidak ingin menikah denganku?"
"Bukan tidak ingin menikah denganku, tapi aku memang tidak ingin menikah. aku ingin selalu bebas sendiri"
Egois, kataku dalam hati. aku tentu tau alasanmu Kris. Kau hanya tidak ingin menikah denganku. kau hanya ingin mencumbuku dan meninggalkanku setelah merasa puas.
"Lantas mengapa kau melakukannya denganku?" pertanyaan terakhir yang aku sendiri tak ingin dengar jawabannya.
"Itu, aku... maafkan aku San. Tapi aku bertanya dulu padamu. Tapi memang aku yang salah San, maafkan aku"Kris merengkuh tubuhku ke dalam tubuhnya. tak kurasakan hangat tubuhmu, tak kurasakan lagi keinginan untuk memelukmu. Kujauhkan diriku dari tubuhmu.
"Sudahlah, aku pergi Kris" aku mengambil tas tanganku lalu berbalik tak ingin melihat wajahnya lagi.
"San.. Sandra.."Kris mengejarku, memengang pergelangan tanganku, tapi aku tau hatimu tak akan berubah Kris. Kau hanya memanfaatkanku dan kini merasa bersalah.
"Sudahlah Kris, keputusanmu tetap tak bisa berubah kan?" aku melepaskan genggamannya, melangkah pergi keluar. hujan yang deras menyambutku, seakan mengiringi seluruh kepedihanku, menyelimuti air mataku.
Aku benci kamu Kris, aku benci sentuhanmu, pelukanmu, senyum hangatmu, aku benci semuanya Kris.Aku menyesal mengenalmu. Aku tak akan pernah memaafkanmu
Aku benci kamu.. Sangat benci kamu..

sungguh ku tak mampu tuk meredam kepedihan hatiku
untuk merelakan kepergianmu..

*singapore, 6 feb 2008*
Songs :
* Luluh - by Samsons

CHOCOLATE

Aku berjalan-jalan sendiri ditengah keramaian Orchard Road. Sungguh tak asing, apalagi terdengar celotehan-celotehan orang berbahasa Indonesia dimana-mana. Sungguh aku ingin menutup telingaku saat itu. Ingin menjadi orang tak dikenal sesaat.
"Sorry" ucap seorang remaja Singaporean, dengan tantop,rok mini dan sepatu bootnya. Aku hanya tersenyum, malas berucap. Aku meneruskan langkahku. Lalu aku menghampiri toko coklat dan membeli sebuah.
"Dark chocolate" sedetik kemudian aku menyesali pilihanku. lagi? Kenapa harus kamu lagi?
"Here" kata pedagang itu menyerahkan sebungkus dark coklat , aku menerimanya dengan enggan. Lalu aku meneruskan jalanku, sambil perlahan menggigit perlahan.
Hmm.. ini rasamu Ren, ini benar-benar rasamu.. yang seharusnya tak kurasakan lagi.
"Say, ini coklat paling enak nih, dark coklat, coba deh"
"Aku tak suka dark coklat , aku hanya suka milk coklat, manis."
"Dark coklat, kamu harus coba. memang rasanya agak pahit. tapi kau tidak bisa merasakan manisnya coklat kalau tidak pernah merasakan pahitnya, seperti hidup ini"katamu.
"Kau puitis sekali, tapi aku tetap tak mau dark coklat. Hidup itu sudah pahit, tak perlu ditambah yang pahit lagi" kataku sambil memelukmu erat.
Aku masih teringat senyummu saat itu. senyum yang akhirnya tak pernah kutemukan lagi. Jujur saja aku merindukannya sekarang. Kugigit lagi coklat ditanganku. Kau memang benar Ren, hidup itu tak selalu manis. Dan kau juga benar Ren, bila kita tak merasakan pahitnya, bagaimana kita bisa merasakan manisnya. Tapi bagiku semuanya terbalik Ren, bagaimana aku bisa merasakan pahitnya hidupku sekarang, bila aku tak pernah merasakan manisnya saat-saat bersamamu.
Dark coklat ini terlalu pahit untukku Ren, aku tak suka. Tapi mengapa kau masih memilihkannya untukku? bahkan di hari jadi kita yang pertama pun kau memberi aku dark coklat. Tidakkan kau merasa itu terlalu pahit? setidaknya untukku?
Aku terus berjalan ke arah hotelku. Jalan-jalan ini sungguh mengingatkan aku padamu Ren... Dulu hampir setiap hari kita kemari, menghabiskan waktu sampai malam. Hanya berdua... Ren, aku..
"Hai Angel" seseorang memanggilku, aku segera berpaling dari lamunanku. Justin.
"Hai honey" jawabku sambil berusaha menyembunyikan dark coklat yang masih kupegang.
"Apa itu?" ia mengambil dark coklat itu. Lalu dia menatapku sambil tersenyum.
"Dark coklat? Sekali-kali kau harus mencoba milk coklat honey, lebih manis, seperti dirimu. Dan kau lebih cocok dengan milk coklat, kau tau?" Ia mengeluarkan tangannya dari belakang tubuhnya, menggenggam sebatang milk coklat kesukaanku dulu. Dulu sebelum aku suka dark coklat.
Aku tersenyum manis padanya, manis sekali seperti milk coklat yang diberikannya padaku.
"Thanks honey, this is my favorite" Aku memang memerlukannya, memerlukan Justin, sesuatu yang manis dalam hidupku kini. dan satu lagi...
"Mommy.. mommy" sepasang tangan mungil memelukku. Aku memeluk mereka berdua, mereka lah milk chocolateku ..
*Singapore 7 feb 2008*

Fiction : DORA's 1st love

Dora mencari-cari kelas barunya di SMU QUALITY ini.Kelas 1-4… 1-4.. dimana? arghh.. andai ada orang yang gue kenal disini, Dora mengepalkan tangannya gemas sambil celingak celinguk melihat angka-angka yang tertempel diatas pintu kelas, ia melewati koridor sekolah yang panjang.
Tiba-tiba matanya tertumbuk pada seorang cowok diujung koridor, cowok itu lagi berdiri didepan kelasnya, duhh.. ni cowok lucu banget, putih, gak terlalu tinggi, badannya agak gede gitu, pake kalung putih, udah gitu yang terpenting, matanya sipitttttttttt…. Dora paling gak kuku liat cowok mata sipit itu, seksi bo!.
Dari jauh Dora pura-pura ngeliatin jalan didepan, padahal matanya gak berkedip ngeliatin tu cowok, tapi begitu udah deket, langsung deh kepalanya tertunduk dalem-dalem, gak berani liat. Tapi tetep gak lupa diliriknya angka yang tertempel diatas pintu kelas si cowok sipit, kelas 2-1.
Uhuii.. siapa ya namanya?Fiuhh.. setelah tanya sana sini akhirnya Dora menemukan kelasnya. Dilihatnya anak-anak sudah ramai di dalam kelas, dan bangku-bangku deretan belakang pun sudah terisi. Dora mulai mencari-cari tempat duduk, bingung. Gak ada satupun yang Dora kenal.
Akhirnya Dora duduk di salah satu bangku kosong deretan ke 2 dari depan.
Tak berapa lama kelaspun penuh, Dora mendapat teman sebangku dari luar kota seperti dirinya, sementara kebanyakan anak-anak SMU QUALITY ini berasal dari SMP QUALITY, jadi kebanyakan sudah saling kenal. Gak seperti dirinya dan Vika yang berasal dari kota lain.
Pelajaran hari ini diikuti Dora sungguh-sungguh, biarpun isinya kebanyakan baru perkenalan beberapa guru. Tapi ada juga guru yang sok rajin dari awal langsung ngasih pelajaran ditambah bonus tugas. Huu..Di sekolah barunya ini, Dora bertekad rajin belajar, dan .. ehem, diet biar kurus. Soalnya badan Dora emang melar banget, makanya sampai sekarang Dora belum pernah punya cowok.
Mana ada cowok yang mau sama cewek endut kayak gue, batin Dora. Coba, mana ada anak jaman sekarang yang belum pernah pacaran? Di seluruh dunia mungkin Cuma gue doank yang belum pernah merasakan indahnya pacaran, hiks.. Dora merutuki nasibnya.
“Dora.. Dora..” tiba-tiba seseorang menganggu lamunannya. Rupanya Vika, teman sebangkunya.
“Istirahat nih, mau ke kantin?” Kapan sih Dora pernah menolak diajak ke kantin? Akhirnya mereka berdua ke kantin sekolah, Dora terkagum-kagum dengan banyaknya jenis makanan yang terdapat disana, dari mulai bakmi, mpek-mpek, bubur ayam, soto belum lagi jajanan seperti gorengan dan berbagai jenis minuman. Dora menelan liurnya biar gak netes, dan niat dietnya pun menguap entah kemana.
-----
Itu awal Dora masuk SMU, sekarang Dora udah kelas 3. Tapi Dora masih Dora yang dulu, endut, dan masih belum ngerasain pacaran. Tapi sekarang Dora udah lebih bijaksana sih dalam hal pacaran. Gak terlalu mengharap kayak dulu-dulu, alias pasrah. Yah, belum ada yang mau terus gue musti gimana?
Dora sekarang gak mau sakit hati lagi setelah beberapa kali dia disakitin, atau lebih tepatnya nyakitin diri sendiri. Abis gimana, awal kelas satu Dora naksir anak 2-1 yang sipit itu. suka ngeliatin si cowok maen basket, tiap hari ngelewatin kelasnya sambil tengok-tengok moga-moga aja si cowok sipit ada dikelas. Dora bener-bener suka deh ama tuh cowok, biarpun gak kenal. Dora berharap banyak dari tuh cowok. Tapi ya gimana, namanya juga gak kenal, gak ada harapan sama sekali. Apalagi waktu tau ternyata tuh cowok inceran banyak cewek, tambah jauh deh harapan Dora. Dora Cuma bisa ngehayalin aja sebelum bobo.
Itulah cinta pertama Dora, anak 2-1 bermata sipit. Dan cowok itu berakhir dalam curhatan Dora ke Monie, temen sebangkunya di kelas 2 dan Rere, teman satu kostnya.Sejak itu Dora gak pernah suka sama cowok lain lagi, selalu menghayalkan betapa sempurnanya si cowok sipit itu. First love gitu lokh!
-----
Si cowok sipit akhirnya terlupakan, apalagi sekarang Dora sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Bandung.Sekarang Dora lagi berleha-leha di kamar kostnya. Gak ada yang berubah dari Dora, masi teteup endut dan, ups, belum punya cowok. Tiba-tiba hp cdma-nya bunyi. Dilihatnya nama ‘Monie’ tercetak di layar hp-nya. Monie sekarang kuliah di Jakarta, satu kampus bareng Rere.
“Oi Mon”
“Dora.. gue punya surprise buat lo” suara cempreng Monie terdengar bersemangat.
“Apaan Mon?”
“Nomor Hp Felix!!” kata Monie sambil setengah menjerit.
“Hah? Felix? Felix?” Dora menggali kembali ingatannya tentang seorang Felix. Hah? FELIX yang itu?!!
“Iya, si cowok sipittttt… jangan bilang lo lupa!” Suara Monie terdengar galak.
“Hah? Serius lo? Dapet dari mana? Kok bisa?” Emang sih Dora tau Felix kuliah di Jakarta, di tempat Monie dan Rere. Soalnya Rere sempet bilang dia ketemu Felix beberapa kali di kampus. Dan kabarnya Felix udah punya cewek juga, soalnya Rere sering ngeliat Felix gandengan tangan berdua ama cewek yang katanya mirip Kelly Chen.
“Gue tau dari Devin, lo tau kan Devin kuliah bareng gue” Taulah, apa sih yang Dora gak tau tentang Felix. Dora tau banget kalo Devin tuh adiknya Felix, yang mukanya mirip-mirip Felix, tapi lebih tinggi dan badannya kurus banget.
“Gila, kok lo bisa nekat gitu sih Mon? lo gak bilang minta nomor hp Felix buat gue kan?”
“Nggak lah, gue gak sebego itu kali Dor. Lo tenang aja, gue Cuma bilang buat temen gue. Ya udah deh, gue mau ngerjain tugas dulu nih, mepet, nih lo catet nomornya” Monie pun memberikan sederetan angka-angka yang langsung dicatat Dora dengan antusias.
“Ok deh, thanks banget ya Mon” pembicaraan-pun berakhir.Lama dora menimang-nimang kertas putih yang berisi sederetan angka ditangannya, pikirannya melayang. Mo gue apain nih nomor? Ngeliatnya aja udah deg-degan. Dora pun ngebayangin khayalannya yang dulu-dulu. Diingat-ingatnya lagi muka ganteng Felix, mata sipit tapi tajemnya, permainan basketnya, suaranya , cara berjalannya, semua Dora masih ingat. Bahkan tas sekolahnya yang kucel berwarna biru item. Ah, semakin ingat perasaan Dora yang sudah lama terkubur rasanya muncul lagi dipermukaan.
Gimana nih?Lalu Dora mulai mengambil HP-nya, diketiknya SMS singkat untuk yang berisi “Hai” doank, lalu send. Abis itu Dora langsung men-silent Hp-nya lalu kabur ke kamar Luna, temen sekostnya. Di kamar Luna, mereka mengobrol sambil nonton acara gossip sore di TV. Tapi hati Dora deg-degan abis, sedetik-sedetik diliriknya hpnya yang lagi silent mode on.
“Gila ni cewek, kawin cere kawin cere, gak cape-cape” kata Luna sambil menonton gossip salah satu artis Indonesia yang terkenal seksi.
“Ah, kawin cere itu sih udah biasa, Cuma berhubung dia artis aja jadi di beritain sampe segitunya. Coba kalo bukan artis, pasti orang-orang cuek-cuek aja tuh, gak pada protes” kata Dora yang agak males dengerin gossip artis, matanya masih tetep ngelirikin HP-nya.
“Iya sih, tapi artis mustinya jangan gitu donk, gak malu ama public apa” kata Luna yang masih tetep anteng melototin TV.
“Lagian lo ngurusin amat, kenal juga kaga”
DEGG!! HP Dora nyala, 1 received messege. Ups? Dora buru-buru meraih HP-nya. Bener kan? balesan dari Felix dengan jawaban yang gak kalah singkatnya “Hai juga, siapa nih?”
“Gue Lucy, boleh kenalan? Lo Felix kan?” bales Dora sok pake nama samaran. Sebenernya bukan nama samaran sih, soalnya nama panjang Dora tuh Dora Lucinda, jadi gak salah donk gue pake nama Lucy… Iya deh Dor, apa mau lo aja.Gak lama, balesan-pun datang lagi.
“Hai Lucy, boleh, lo tau nomor gue darimana? Btw, lo dimana?”Dora seneng bukan kepalang baca balesan Felix. Pengen rasanya ketawa-ketawa sendiri, tapi keinget ada Luna disitu. Akhirnya Dora Cuma cengar-cengir gak jelas. Gue happy……
-----
Udah sebulan Dora sms-an ama Felix. Kadang juga telpon-telponan. Awalnya dora bener-bener terhanyut sama Felix, keduanya makin deket sampe kayak orang pacaran malah udah sampe sayang-sayangan segala, padahal belum pernah ketemu. Itu awalnya, tapi sekarang rasanya ada yang beda yang dirasain Dora. Dora udah gak terlalu antusias sama yang namanya Felix, cinta yang dulu dirasanya menggebu-gebu (ciehh) sekarang rasanya mengkerut kayak anjing pom-pom dimandiin.
Tapi Dora tau, apa yang dialamin Felix justru kebalikannya. Sekarang Felix yang terus ngejar-ngejar Dora, bukan ngejar-ngejar beneran lho, emangnya film India pake kejar-kejaran. Maksudnya sekarang Felix sering nelponin Dora, sering sms-in Dora dan suka marah-marah kalo sms-nya gak dibales. Nah lho? Kok bisa gitu?Yah, semua ada sebabnya. Ada sebabnya juga Dora bisa jadi ilfeel ama Felix, kenapa coba?Ternyata setelah Dora kenal Felix, Dora dapet fakta yang gak terduga :
1. Felix tuh penipu. Dia bilang baru putus ama ceweknya yang pindah ke Amerika, padahal Rere cerita kalo dia masih sering ngeliat Felix masih gandengan tuh ama ce-nya yang mirip Kelly Chen.
2. Felix itu tipe cowok yang gombal banget.
3. Felix itu tipe cowok yang mentingin materi.
4. Felix itu tipe-tipe cowok yang agak jorok, bukan gara-gara dia males mandi atau seneng maenan di comberan. Tapi otaknya rada omes alias piktor alias agak-agak gitu deh (gue sampe gak tega nulisnya)
5. Setelah lama dijalanin, Dora ngerasa kalo Felix tuh ngebosenin.
Yah, lima alesan itu udah cukup bikin Dora ngejauhin Felix. Ada yang sakit dihatinya, bayangin, first love yang selama ini dianggapnya mulia banget. Si cowok sipit yang selama ini dianggapnya sempurna banget, ternyata setelah bener-bener kenal, semuanya berubah 180 derajat. Mendingan gak usah kenal deh, seenggaknya gue masih bisa banggain dia sebagai first love daripada kenyataan ternyata dia tuh ‘bukan tipe gue banget’.
Dora yang tadinya sering tidur malem gara-gara sms-an ama Felix, sekarang sore-sore udah tidur. Yang tadinya kemana-mana bawa HP, sekarang Hp nya lebih sering ditinggal di kamar. sekarang gak terlalu diladeninnya lagi Felix yang suka marah-marah. Siapa dia? Pikir Dora. Dora bilang, abis pulsa jadi gak bisa bales sms. Felix yang sama aja anak kostnya pun maklum, soalnya dia sering juga abis pulsa. Mungkin gue jahat, tapi lo lebih jahat lagi. Masa masih punya cewek, selingkuh sama gue? Sakit hati gue… tapi gimana, gue masih sayang sama dia.
-----
Semua berjalan begitu aja, Dora dan Felix masih berhubungan setiap hari sampai disuatu hari yang mendung HP Dora bunyi.“Hallo?” Dora mengangkat telpon males-malesan.
“Lucy!! Minggu depan kan senin tanggal merah, gue mau ke Bandung ya. Kita ketemu ya!!” suara Felix mengagetkan Dora. Mampus gue..
“Eh.. minggu depan papi gue dateng tuh. gue mau pergi jalan-jalan sama dia” Dora langsung nyari alesan yang dirasa paling masuk akal.
“Yah.. gue pengen ketemu sama lo Luc, kapan donk lo ada waktu??” suara disebrang terdengar kecewa.
“Ya, abis gimana, ya udah ntar gua kabarin lo lagi deh, gimana?”
“Ya udah deh, jangan lupa ya kabarin gue secepetnya”Gue gak berani ketemu. Felix gak bakal suka sama gue, gue endut begini, jelek lagi. Duh.. gimana donk??? Dora tambah stress mikirin semuanya. Besar keinginan buat ketemu, tapi apa daya, dora pernah bohong sama Felix tentang badannya. Dora bilang badannya gak endut, modis, bla bla bla.. semua yang kira-kira Felix suka dari seorang cewek. Mati deh gue..
Alesan demi alesan pun diluncurkan Dora demi gak ketemuan sama Felix. Dora sedih banget setiap kali nolak Felix buat dateng, sampai akhirnya Felix marah sama Dora gara-gara gak mau ketemuan. Sejak itu Felix ngejauhin Dora, giliran Dora yang kebat-kebit ditinggalin. Dora sedihh banget sampe nangis sendirian tiap malem dikamarnya. Dora gak berani cerita ke temen-temennya karena malu. Dora tau ini kesalahan dia sendiri, dora gak mau temen-temennya malah ngetawain dia. Akhirnya Dora Cuma bisa berkeluh kesah sendiri. Gue emang endut, jelek, tapi apa gue gak punya kesempatan buat mencintai dan dicintai? Kadang Dora marah sama Tuhan, kenapa Tuhan ciptain gue begini? Kadang Dora coba untuk diet, tapi susahnya setengah mati, apalagi kalau temen-temen kostnya ngajakin dora makan, udah deh..
Hingga pada suatu saat Felix sama sekali nggak bales sms dora dan nggak mau angkat telpon Dora. Dora kelimpungan setengah mati, gimana nih, Felix pasti marah banget gara-gara gue nolak ketemuan terus. hari-hari yang biasa dilaluinya dengan sms dan telpon dari Felix, kini rasanya sepi banget. Dora minta maaf berkali-kali tapi tetep gak ada reaksi dari Felix. Malahan beberapa telponnya di reject Felix. Sakit banget, hati Dora seperti ketusuk duri landak. dora hanya bisa nangis. Kuliahnya kacau, hidupnya kacau, semuanya kacau.Beberapa hari berlalu, keadaan gak berubah. Sms-sms dora masih belum ada yang dibales. Dora masih coba-coba telpon, masih gak diangkat.
Malam harinya tiba sms dari Felix, isinya sangat menyakitkan Dora.“Lucy, sorry, semua bukan salah lo, gua Cuma lagi sedih aja. Gua sebenernya masih jalan sama cewek gue yang di Amrik, dan gue baru denger beberapa hari lalu kalo cewek gue itu selingkuh disana. Gue sedih banget Luc. Sorry ya”
Baca sms Felix tak urung tangis Dora pun pecah, dora terduduk di lantai disamping tempat tidurnya. badannya terguncang keras. Dibiarkannya air matanya mengalir deras. Hatinya yang luka berdarah seperti ditaburin garam, perih banget.Gue udah tau dari awal kalo lo emang belom putus sama cewek lo, gue tau lo bohongin gue selama ini. tapi kenapa waktu lo bilang langsung, hati gue gak bisa nahan rasa sakit ini..
Beberapa tahun sudah berlalu, kejadian itu sudah terlupakan. Hanya jika teringat, Dora masih merasa kayak ada semut yang iseng ngegigit sudut hatinya. Dora gak tau harus nangis atau ketawa kalo inget kejadian itu.
*Jakarta 07*

Manusia Bulan


gadis cantik itu menari mengelilingi malam
rambut kuning panjangnya berkibar lembut membelah gelap
kaki rampingnya tak membiarkanmu menyelinap
dia berlari
dan terus berlari..
mengejar semua kegelapan malam
tap tap tap.. begitu langkah kakinya
aku terus berlari menemukan tempat sembunyiku
jangan sampai gadis itu menghampiriku
terus terus..aku terus berlari
sampai tiba-tiba..
"Berhenti" $%^&**(&%^!!
ah S***T! gadis itu memergokiku
lihat saja sebentar lagi dia akan memperagakan gayanya yang sok imut itu
yang selalu dikatakannya berulang2 jika bertemu denganku
nahgadis itu sudah mulai beraksi
mulutnya mulai terbuka
segera kututup kupingku karena aku tau apa kata-katanya selanjutnya
kututup kupingku rapat agar tak terdengar suaranya
namun samar-samar kudengar
"DENGAN KEKUATAN BULAN, AKAN MENGHUKUMMU!!!"
( Me VS Sailormoon)
Singapore 18.02.08

Still - love u


Funny when you stop and think
times goes faster then you blink
nothings ever like it was
but girl we've got a special thing
all the happiness it bringsis more than enough

Sungguh indah hari yang pernah kita lalui bersama. Rasanya tak ingin berakhir, tapi memang harus berakhir juga.Sungguh kamu adalah kebahagiaanku, dan sekarang kepedihan itu datang seperti karma, resiko yang harus aku tanggung.Sungguh bahagiaku adalah kamu, yang selalu menyayangiku, sayang sekali padaku sampai kamu pernah bilang "aku sayang banget sama kamu, aku ga tau gimana lagi cara nunjukinnya"

I know its hard to believe
your still the biggest part of me
all I'm living forI still think about you
I still dream about you
I still want you and need you by my side
I'm still mad about you
all I ever wanted was you
your still the one [2x]

Tapi apa yang kumiliki tetap tak sebanding dengan kebahagiaanmu. Rasa sayangku, yang mungkin tak pernah kamu sadari, terus mengganguku. Dan akhirnya aku menyadari, aku jatuh cinta padamu, kau tau?Kebahagiaanku adalah saat bersamamu, saat kau selalu ada disini. Saat aku bisa mendengar suaramu, melihat tawamu. Sungguh aku tak ingin membuatmu menangis.. lagi..

It's hard to breathe when were apart
your like sunshine in my heart
I keep you here inside
you've been everything to me
you've been and always will be
the apple of my eye

Kamu tau, aku masih akan selalu mencintaimu..
Tapi ku tau tak bisa ku miliki kamu. Karena memilikimu berarti aku melukaimu.
Biarlah aku berlalu dengan hari hariku.. Karena raga ini bukan lagi milikku. Tapi yakinlah jiwa ini adalah milikmu.
Maafkan aku karena terlalu memenuhi pikiranmu, padahal ragaku tak pernah bisa berada disampingmu. Bila hanya sekedar penyakit itu, aku tentu bisa mempertahankan hidupku. Tapi sesungguhnya aku tak sakit apapun, hanya virus yang sudah merasuk dalam setiap tetes darahku tak mungkin hilang begitu saja.
Tubuhku hanyalah tubuh biasa, tapi bila aku egois dan tetap ingin bersamamu, aku bisa melukaimu.

And I know its hard to believe
your still the biggest part of me
all I'm living forI still think about you
I still dream about youI still want you
and need you by my side
I still mad about youall i ever wanted was you
your still the one [2x]

Tolong jangan menangis lagi, karena kau sudah berjanji untuk tidak menangis.
Karena tawa dan bahagiamu adalah kebahagiaanku.Jangan menangis lagi karena akan selalu ada aku disini, yang menyayangi kamu lebih dari segalanya.
Hari-hari indah antara kita mungkin telah berlalu, namun kamu adalah harapanku, yang membuatku bisa tertawa setiap hari, dan akan selalu begitu.B
iarpun kita tidak bisa bersama lagi, tapi mengenalmu selama ini membuatku ingin terus hidup.

If you love me look into my eyes and say you do
I've been waiting all my life for someone just like you
baby all that we've been through
girl im still in love with you
and I want you to know I do, I do

Masih tak percayakah kamu, kalau aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri?

I still think about you
I still dream about youI still want you
and need you by my side
I'm still mad about you
all I ever wanted was youyour still the one [2x]

i love the way you smile-i love the way you talk-i love the way you think-i love the way you care-i love the way you love-i love the way you arebut can you love me-just the way i am?
*singapore 11 June 2008*