Thursday, June 12, 2008

CHOCOLATE

Aku berjalan-jalan sendiri ditengah keramaian Orchard Road. Sungguh tak asing, apalagi terdengar celotehan-celotehan orang berbahasa Indonesia dimana-mana. Sungguh aku ingin menutup telingaku saat itu. Ingin menjadi orang tak dikenal sesaat.
"Sorry" ucap seorang remaja Singaporean, dengan tantop,rok mini dan sepatu bootnya. Aku hanya tersenyum, malas berucap. Aku meneruskan langkahku. Lalu aku menghampiri toko coklat dan membeli sebuah.
"Dark chocolate" sedetik kemudian aku menyesali pilihanku. lagi? Kenapa harus kamu lagi?
"Here" kata pedagang itu menyerahkan sebungkus dark coklat , aku menerimanya dengan enggan. Lalu aku meneruskan jalanku, sambil perlahan menggigit perlahan.
Hmm.. ini rasamu Ren, ini benar-benar rasamu.. yang seharusnya tak kurasakan lagi.
"Say, ini coklat paling enak nih, dark coklat, coba deh"
"Aku tak suka dark coklat , aku hanya suka milk coklat, manis."
"Dark coklat, kamu harus coba. memang rasanya agak pahit. tapi kau tidak bisa merasakan manisnya coklat kalau tidak pernah merasakan pahitnya, seperti hidup ini"katamu.
"Kau puitis sekali, tapi aku tetap tak mau dark coklat. Hidup itu sudah pahit, tak perlu ditambah yang pahit lagi" kataku sambil memelukmu erat.
Aku masih teringat senyummu saat itu. senyum yang akhirnya tak pernah kutemukan lagi. Jujur saja aku merindukannya sekarang. Kugigit lagi coklat ditanganku. Kau memang benar Ren, hidup itu tak selalu manis. Dan kau juga benar Ren, bila kita tak merasakan pahitnya, bagaimana kita bisa merasakan manisnya. Tapi bagiku semuanya terbalik Ren, bagaimana aku bisa merasakan pahitnya hidupku sekarang, bila aku tak pernah merasakan manisnya saat-saat bersamamu.
Dark coklat ini terlalu pahit untukku Ren, aku tak suka. Tapi mengapa kau masih memilihkannya untukku? bahkan di hari jadi kita yang pertama pun kau memberi aku dark coklat. Tidakkan kau merasa itu terlalu pahit? setidaknya untukku?
Aku terus berjalan ke arah hotelku. Jalan-jalan ini sungguh mengingatkan aku padamu Ren... Dulu hampir setiap hari kita kemari, menghabiskan waktu sampai malam. Hanya berdua... Ren, aku..
"Hai Angel" seseorang memanggilku, aku segera berpaling dari lamunanku. Justin.
"Hai honey" jawabku sambil berusaha menyembunyikan dark coklat yang masih kupegang.
"Apa itu?" ia mengambil dark coklat itu. Lalu dia menatapku sambil tersenyum.
"Dark coklat? Sekali-kali kau harus mencoba milk coklat honey, lebih manis, seperti dirimu. Dan kau lebih cocok dengan milk coklat, kau tau?" Ia mengeluarkan tangannya dari belakang tubuhnya, menggenggam sebatang milk coklat kesukaanku dulu. Dulu sebelum aku suka dark coklat.
Aku tersenyum manis padanya, manis sekali seperti milk coklat yang diberikannya padaku.
"Thanks honey, this is my favorite" Aku memang memerlukannya, memerlukan Justin, sesuatu yang manis dalam hidupku kini. dan satu lagi...
"Mommy.. mommy" sepasang tangan mungil memelukku. Aku memeluk mereka berdua, mereka lah milk chocolateku ..
*Singapore 7 feb 2008*

No comments:

Post a Comment