Big World by EmiliaI'm a big big girlin a big big world
It's not a big big thing if you leave me
but I do do feel that
I too too will miss you much
miss you much...
It's not a big big thing if you leave me
but I do do feel that
I too too will miss you much
miss you much...
Kota Lasagna ini tak terlihat menarik lagi seperti saat aku masih kecil. Dulu aku sering mengharapkan untuk datang ke kota ini dan bermain ke berbagai tempat hiburan. Karena hampir setiap bulan di kota ini berlangsung berbagai macam hiburan, sirkus yang berpindah-pindah, pasar malam, berbagai lomba, berbagai macam konser, mereka seakan-akan tak pernah berhenti. Seminggu mereka di kota ini, lalu seminggu berikutnya sudah berganti lagi dengan berbagai macam kegiatan. Hanya pasar malam yang tak pernah berhenti. Kami yang tinggal dikota-kota kecil sekitar Lasagna pun tak bosan-bosannya datang setiap kali ada kesempatan. Dan impianku untuk dapat tinggal dikota itu setelah aku besar nanti. Tapi kini setelah aku tinggal di kota ini, entah mengapa semua tak terlihat seindah dulu. Walaupun bertambah semarak hiburannya, tapi terasa sepi dihatiku.
I can see the first leaf falling
it's all yellow and nice
It's so very cold outside
like the way I'm feeling inside
it's all yellow and nice
It's so very cold outside
like the way I'm feeling inside
Hari ini seperti biasa, aku menghabiskan pagiku di Risotto Cafe, black coffee nya selalu membuatku sedikit hidup dipagi hari. tak baik memang meminumnya setiap hari, tapi saat ini tak ada yang membuatku bergairah, selain paksaan keras cafeinnya. Sungguh, hari ku tak bergairah lagi.
"Your black coffee miss" aku tersenyum kepada sang pelayan yang membawa minumanku. Ia terlihat sangat bergairah dengan kemudaannya.
"Thank you" Jawabku.
"My pleasure" katanya tersenyum. Apakah kau mempunyai kepedihanmu sendiri? tak kulihat dari wajahmu yang ceria itu. Dan kuharap senyum itu tak akan pernah hilang dari wajahmu.Aku sungguh merindukan saat itu, saat dimana gairahku meluap-luap. Dan sungguh, itu belum lama. Baru dua tahun yang lalu. Hm.. hidupku terus berputar namun selalu menuju ke titik 2 tahun lalu. Andai bisa kuhilangkan ingatanku, akan kuhapus masa 2 tahun lalu. Masa masa dimana dunia terasa indah denganmu, namun terhempas dalam sedetik kata. Harap pun menghilang entah kemana. Aku berusaha melangkah lagi, dan aku bisa. Aku memang bisa, namun sebagian hatiku tertinggal disana.
I'm a big big girl in a big big world
It's not a big big thing if you leave me
but I do do feel that
I too too will miss you much
miss you much...
"What would you like to drink, honey?"Sepasang kekasih yang baru datang duduk di meja sebelahku.
"Umh.. caramel frape" gadis itu tidak terlalu cantik, namun manis seperti caramel, dan ia terlihat sangat bangga dengan pasangannya. Sang pemuda terlihat terlalu tampan untuknya. Tidakkah ia terlalu tampan dan percaya diri? Aku kadang ingin melihat kedalam, apakah ia mempunyai hati untuk mencintai seorang gadis biasa tanpa mempermainkannya?Tidak, aku tak ingin berprasanka buruk terhadapnya, hanya saja hampir setiap hari aku melihat pemuda itu dengan sang gadis yang berlainan. Selalu tipe gadis yang sama, manis seperti caramel, yang dalam beberapa hari akan meleleh karena si pemuda meninggalkannya. Manisnya caramel memang selalu melekat, namun tak penah lama.Aku menghirup coffe-ku, pahitnya tak terasa lagi karena aku pernah mengalami hal yang lebih pahit dari sekedar black coffee. Aku agak sedikit terganggu dengan caramel frape. Karena sebelumnya itu adalah minuman favoritku. Ya, aku memang salah satu gadis caramel, yang pernah berharap pada seorang pemuda yang terlalu tampan, dan .. terlalu percaya diri? hum.. Entah apakah aku masi bisa merasakan manisnya caramel itu.
Outside it's now raining
and tears are falling from my eyes
why did it have to happen
why did it all have to end
"Alisha..." aku tersentak dari lamunan. Berpaling pada suara yang ragu-ragu memanggil namaku. Aku melihatnya tanpa rasa dan memaksakan sedetik senyuman.
"Hi.. Robby how are you?"
"I'm fine, thank you" tanyanya lemah, terlihat juga senyumnya dipaksakan. Aku tak peduli. Aku menatapnya tajam, ia tertunduk, sekali -sekali melihat ke arah lain. Aku tersenyum sinis. Ah Robby.. Pemuda yang dulu terlalu tampan untukku dan sangat percaya diri itu kini bahkan tak berani melihat langsung ke arahku.. Aku tersenyum samar, mengingat waktu dua tahun lalu.
I'm a big big girl in a big big world
It's not a big big thing if you leave me
but I do do feel that
I too too will miss you much
miss you much...
"Sha, what happened dear?"saat yang paling kubutuhkan saat ini memang keluargaku. Air mataku tertumpah seiring pelukan mama yang sudah lama tak kurasakan. Aku tak ingin bicara apa-apa, tak berani berucap apa-apa. Keira sahabat yang mengantarku tampak berbicara pada papa. Semua memang berhak tau tentang ku, anak yang pergi meninggalkan rumah hanya karena seorang pria yang terlalu tampan. yang selalu mengatakan aku manis seperti caramel, dan membiarkan aku meleleh sendiri disaat dia bosan denganku, dan mencari caramel-caramel yang lain.. Dan kini aku membawa kembali membawa benih diperutku. Aku memang bodoh, tapi tak akan selamanya bodoh.
I have your arms around me ooooh like fire
but when I open my eyes
you're gone...
"Honey.. i love you so much" katamu sambil melumat bibirku untuk kesekian kalinya. Aku selalu terbang mendengar kata-katanya. Kulihat wajahnya yang sangat menawan, perasaanku seperti penuh dengan kebahagiaan. Tak teringat lagi keluarga yang aku tinggalkan, mama papa yang menangis. Semua hanya untukmu, pemuda tampanku.. Ia mulai mencumbuku lagi, membawaku ke surga dunia.
I'm a big big girl in a big big world
It's not a big big thing if you leave me
but I do do feel that
I too too will miss you much
miss you much...
"Alisha.. please forgive me.. " Robby memohon kepadaku, sekali lagi. Aku memandangnya. Tapi dia tetap tak berani melihat langsung ke mataku.
"Where is my daughter? I want to see her" Robby kembali memohon. Ia telah mendapat upahnya. Tidakkah kau pernah belajar? biarpun caramel itu manis, tapi jika terlalu banyak akan terasa pahit? dan sekarang kau menelan pahitnya. Karena ternyata salah seorang dari gadis caramelmu menularkan virus yang tak tersembuhkan. Dan entah berapa lama lagi waktumu.
"I have to go now"Aku bangkit dari tempat dudukku. menghirup sekali lagi coffee-ku.
"Alishaa..."kudengar suara Robby melemah. Aku berjalan dan tak ingin menoleh. Tak akan kubiarkan kau melihat tetes bening di sudut mataku.Kau masih tampan , masih setampan dulu dimataku. Dan aku masih sangat merindukanmu. Sungguh penyakitmu bukan alasan untukku menghindarimu. Karena aku terlanjur mencintaimu lebih dari apapun. Aku terluka melihatmu terluka. Aku tau harapanmu satu-satunya sekarang adalah anak kita. Tapi justru karena itu aku terus menghindarimu. Aku tak ingin melihatmu terluka lebih dalam lagi. Karena anak itu sudah kubuang bahkan sebelum ia dilahirkan. Maafkan aku Robby. Sesungguhnya hidupku pun sudah pahit bahkan tanpa secangkir black coffee.
"i will miss you much...."
I'm a big big girl in a big big world
It's not a big big thing if you leave me
but I do feel I will miss you much
miss you much...
It's not a big big thing if you leave me
but I do feel I will miss you much
miss you much...
*nina 01 may 08*
No comments:
Post a Comment